MATERI IPS KELAS 9 Semester 1 TEMA KEADAAN ALAM NEGARA JEPANG


Pertemuan Ke-4
Kamis, 06 Agustus 2020

Karakteristik Negara Jepang


Setiap negara di dunia memiliki karakateristik sendiri yang berbeda dengan negara lainnya, baik keadaan alamnya maupun keadaan penduduknya. Dalam bagian ini kalian akan mempelajari keadaan alam beberapa negara di dunia, baik di Benua Asia maupun benua lainnya. Keadaan alam yang dimaksud adalah lokasi, iklim, bentuk muka bumi, geologi, flora, dan fauna.

 

a.        Lokasi

Apa yang kalian ketahui tentang negara Jepang? Ya, negara ini merupakan salah satu negara industri yang produknya merambah ke berbagai belahan dunia. Setiap hari kita pasti melihat kendaraan bermotor produksi  Jepang  lalu  lalang di jalan-jalan kita sampai ke pelosok negeri.

Di manakah negara Jepang berada? Perhatikanlah peta negara Jepang!


Sumber: diolah dari http://1.bp.blogspot.com/--JQjQvhqsec/UKUwY82aMNI/ AAAAAAAAAR8/0FHK2xOytqg/s1600/Map_of_Japan-Japan.gif

Gambar Peta Negara Jepang

Jepang terletak di barat laut Samudra Pasifik. Negara ini berbatasan di sebelah barat   dengan   Korea   Utara, Korea  Selatan,  dan  Rusia.  Di sebelah utara berbatasan dengan Laut Okhstosk. Di sebelah timur dengan Samudra Pasifik dan di sebelah sebelah selatan berbatasan dengan Laut China Timur dan Laut Filipina. Secara astronomis Jepang berada pada 300LU–470LU dan 1280BT–1460BT.

Jepang. Ibukota     : Tokyo

Bahasa      : Jepang (resmi)

Agama      : Shinto, Budha, Kristen

Pemerintahan  : Kerajaan konstitusional; 

Kepala negara : Kaisar;

 

b.        Iklim

Karena bentuk wilayah Jepang membujur dari utara hingga selatan, kondisi iklim Jepang bervariasi sesuai dengan lintangnya. Dilihat dari suhunya, pada musim dingin, suhu udara di Jepang antara -70 C sampai dengan 70 C. Pada musim panas, suhu udara antara 210 C sampai dengan 270 C. Curah hujan di Jepang berkisar antara 840 – 3.050 mm per tahun.

Jepang memiliki iklim sedang dengan empat musim yaitu musim semi, panas, gugur, dan dingin. Musim semi dimulai sekitar bulan Maret dan ditandai dengan munculnya kuncup bunga plum. Setelah bunga plum berakhir, kemudian muncul kuncup bunga sakura.

Musim panas di Jepang dimulai sekitar bulan Juni. Suhu pada musim panas bisa mencapai 350 C dengan kelembapan lebih dari 90%. Pada bulan tersebut, ditandai dengan pohon-pohon hijau dan suara serangga yang ribut. Sekolah di Jepang libur selama satu bulan atau libur musim panas dan biasanya penduduk Jepang pergi ke pantai.

Hari yang panas dan lembap pada musim panas berakhir di musim gugur. Sesuai dengan namanya, musim gugur di Jepang ditandai dengan mulai gugur atau rontoknya daun-daun di pohon. Peristiwa tersebut berawal sekitar bulan September. Sejauh mata memandang, daun-daun tampak berwarna merah, oranye dan kuning. Banyak binatang yang mengumpulkan makanan untuk ditimbun sebagai persediaan menghadapi musim dingin.

Musim dingin ditandai dengan turunnya butiran salju yang berawal sekitar bulan Desember. Pada musim dingin, suhu udara sangat rendah, bahkan dapat mencapai -200 C seperti yang terjadi di Hokkaido.

c.        Bentuk Muka Bumi

Jepang memiliki wilayah dataran yang kecil yaitu sekitar 30% dari luas wilayahnya. Sebagian besar atau 70–80% wilayahnya terdiri atas pegunungan. Wilayah dataran terletak di sepanjang pantai. Dataran terbesar dapat dijumpai di Dataran Kanto (wilayah Tokyo), Kinai Plain (Osaka-Kyoto), Nobi (Nagoya), Echigo (Honshu), Sendai (Honshu Timur Laut). Selain itu, ada pula dataran yang relatif kecil luasnya di Hokkaido dan menjadi pusat aktivitas penduduk.


Sumber: diolah dari http:// www.intercarto.com/ EN/produits_image/ image_1507_BDM_Japan_ GB.gif

Gambar Bentuk Muka Bumi Jepang

d.        Geologi

Jepang terletak di tepi bagian barat dari Samudra Pasifik. Daerah ini merupakan bagian dari cincin api (ring of fire) yang terdiri atas banyak gunung api. Setidaknya terdapat 192 gunung api tersebar di negara ini. Salah satu diantaranya merupakan yang tertinggi di Jepang yaitu Gunung Fuji (3.776 m). Karena banyaknya gunung api, maka sekitar 25% wilayah negara ini tertutup lapisan vulkanik.


Sumber: http://gambarwisata.com/wp-content/uploads/2014/08/Gunung-Fuji-Jepang. jpg

Gambar Gunung Fuji Sebagai Salah Satu Simbol atau Ikon Jepang

 

Selain memiliki banyak gunung api, Jepang juga dikenal sebagai negara yang sering mengalami bencana gempa bumi. Mengapa demikian? Karena Jepang terletak pada daerah perbatasan antara lempeng Benua Asia dan Lempeng Samudra Pasifik. Lempeng Benua Asia terangkat karena berat jenisnya lebih ringan sehingga membentuk kepulauan Jepang. Pertemuan atau tumbukan kedua lempeng tersebut juga menimbulkan gejala gempa dan gunung api. Fenomena tersebut mirip dengan Indonesia yang juga berada pada perbatasan zona tumbukan lempeng Benua Asia dengan Lempeng Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

Jepang memiliki sumber daya mineralyangsangatterbatas. Karenaitu, Jepang sangat tergantung pada bahan mentah dan bahan bakar hasil impor dari negara lain. Hasil tambang dari dalam negeri sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan industrinya. Beberapa hasil tambang tersebut adalah batu bara (kualitas rendah), timah, seng, mangan, tungsten,  antimoni, dan krom. Minyak bumi  ditemukan di Honshu utara tetapi produksinya sangat jauh dari kebutuhan. Sumber daya mineral yang cukup terpenuhi adalah belerang. Mengapa demikian? Untuk menjawabnya telusuri informasi tentang proses pembentukan belerang dan proses pembentukan pulau-pulau di Jepang.

Jepang sering mengalami musibah gempa bumi. Salah satu yang terbesar adalah gempa bumi di Pulau Honshu tahun 2011 dengan kekuatan 9 pada Skala Richter (SR). Gempa tersebut menewaskan 29.000 jiwa dan menjadi penyebab bencana nuklir. Selain di Jepang, bencana gempa bumi terbesar terjadi juga di Kamchatka Ruasia pada 9 SR (1952), Aceh pada 9,2 SR (2004), Alaska            pada     9,2       SR       (1964), Valdivia Chile pada 9,5 SR (1960). Sumber: www.harianunik.com

e.         Flora dan Fauna

Kalian mungkin mengira penggunaan lahan di Jepang didominasi oleh daerah perkotaan dengan banyak permukiman dan industri. Perkiraan tersebut dapat dipahami mengingat Jepang merupakan sebuah negara maju atau negara industri. Ternyata, perkiraan tersebut salah karena 67% wilayah Jepang justru masih merupakan hutan. Beberapa jenis tumbuhan yang dapat dijumpai di antaranya adalah pohon ek, bambu, mapel, birch, beech, dan poplar. Hewan di Jepang telah banyak berkurang. Dulu di negara ini dapat ditemukan babi hutan, monyet, srigala, dan rusa. Namun, kini jumlahnya terus berkurang.


Sumber: http://cse.ffpri.affrc.go.jp/masaki/images/ShirakamiPhoto01.jpg

Gambar Salah Satu Pemandangan Hutan di Jepang Utara

f.         Kondisi Penduduk

Jepang memiliki penduduk sebesar 126,9 juta jiwa (WPDS, 2015). Walaupun jumlah penduduknya besar tetapi ada kecenderungan terus mengalami penurunan. Angka kelahiran di Jepang relatif rendah, sehingga terjadi penurunan jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk Jepang -0,1%, berarti setiap tahun terjadi penurunan jumlah penduduk sebesar 0,1%. Sementara itu, jumlah penduduk lanjut usia semakin besar jumlahnya karena keadaan kesehatan yang lebih baik.

Sebagian besar penduduk Jepang bekerja di luar sektor pertanian. Perkembangan industri yang pesat membuat sebagian besar penduduknya bekerja di sektor industri.

Penduduk Jepang terdiri atas beberapa etnik, tetapi yang dominan adalah etnik Jepang yang mencapai 98,5%, Korea (0,5%, China 0,4%, dan lainnya 0,6%. Agama yang dianut terdiri atas Shinto (83,9%), Buddha (71,4%),

Kristen (2%), dan lainnya (7,8%). Persentase totalnya mencapai lebih dari 100% karena banyak penduduk Jepang yang menganut agama Shinto dan juga Buddha.

Pada tahun 2013, usia harapan hidup penduduk Jepang mencapai 86 tahun untuk wanita dan 79 tahun untuk pria atau jika keduanya digabung mencapai 83 tahun (WPDS, 2015). Angka tersebut merupakan yang tertinggi di dunia. Ini menandakan bahwa kebiasaan hidup sehat dan pelayanan kesehatan di Jepang sangat baik.

Dalam lima tahun terakhir jumlah penduduk Jepang turun sekitar satu juta jiwa. Penurunan tersebut terjadi karena angka kelahiran yang rendah dan migrasi penduduk ke Jepang yang juga rendah. Untuk meningkatkan angka kelahiran, pemerintah Jepang memberikan insentif bagi pasangan yang memiliki anak sekitar 2,6 juta rupiah per anak per bulan. Pemerintah juga menambah jumlah penitipan anak di kantor.Sumber: dokumen.tips

Sumber : http://cdn.c.photoshelter.com/imgget/I0000w9f_UD_shP0/s/860/860/0659A090.jpg

Gambar Penduduk Usia Lanjut di Jepang Cukup Besar Jumlahnya

No comments:

Post a Comment