Pengembangan Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi untuk Kesejahteraan Masyarakat


Indonesia mempunyai banyak keunggulan dalam bidang ekonomi. Keunggulan ekonomi yang dimiliki oleh Indonesia dapat menjadi potensi dan peluang bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pengelolaan keunggulan ekonomi yang tepat dapat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Untuk mengetahui keunggulan ekonomi yang dimiliki Indonesia serta pengaruhnya bagi kesejahteraan masyarakat, marilah kita ikuti pembahasan berikut dengan penuh semangat!

1. Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi

Pengelolaan dari pusat keunggulan ekonomi yang ada di Indonesia bisa dikelola sendiri dan ada yang dikelola oleh perusahaan atau investor asing. Berikut ini adalah beberapa contoh pusat keunggulan ekonomi yang ada di Indonesia.

a. PT Freeport Indonesia

PT Freeport adalah sebuah perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. PT Freeport Indonesia menambang, memproses, dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung  tembaga,  emas, dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Indonesia. Freeport Indonesia memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas, dan perak ke seluruh penjuru dunia. Adapun kontribusi dan peranan PT Freeport Indonesia bagi negara :
1) Menyediakan lapangan pekerjaan bagi sekira 30.000 orang di Indonesia (karyawan Freeport terdiri dari 68% karyawan nasional; 30% karyawan Papua, serta 2% karyawan asing).
2) Menanam investasi > USD 9,7 Miliar untuk membangun infrastruktur perusahaan dan sosial di Papua, dengan rencana investasi-investasi yang signifikan pada masa datang.
3) Freeport telah membeli > USD 11,26 Miliar barang dan jasa domestik sejak 1992.
4) Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, Freeport telah memberikan kontribusi lebih dari USD 37,46 Miliar dan dijadwalkan untuk berkontribusi lebih banyak lagi terhadap pemerintah Indonesia hingga lebih dari USD 6,5 Miliar dalam waktu empat tahun mendatang dalam bentuk pajak, dividen, dan pembayaran royalti.
5) Keuntungan finansial langsung ke pemerintah Indonesia dalam kurun waktu empat tahun terakhir adalah 59%, sisanya ke perusahaan induk (FCX) 41%. Hal ini melebihi jumlah yang dibayarkan Freeport apabila beroperasi di negara-negara lain.
6) Kajian LPEM-UI pada dampak multiplier effect dari operasi Freeport di Papua dan Indonesia di 2011: 0,8% untuk PDB Indonesia, 45% untuk PDRB Provinsi Papua, dan 95% untuk PDRB Mimika.
7) Membayar Pajak 1,7% dari anggaran nasional Indonesia. Membiayai
>50% dari semua kontribusi program pengembangan masyarakat melalui sektor tambang di Indonesia.
8) Membentuk 0,8% dari semua pendapatan rumah tangga di Indonesia.
9) Membentuk 44% dari pemasukan rumah tangga di provinsi Papua.
10) Penambangan yang dilakukan oleh Freeport dikelola sesuai dengan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang telah disetujui oleh pemerintah. Freeport terus mengevaluasi potensi dampak operasi tambang melalui pengukuran mutu air, biologi, hidrologi, sedimen, mutu udara, dan meteorologi secara menerus.
b. Perusahaan Tambang Minyak Negara (PTMN)
Minyak bumi tidak bisa dipisahkan dari perjuangan bangsa ini. Setelah bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, 17 Agustus 1945, tugas seluruh komponen bangsa adalah mempertahankan kemerdekaan dan mewujudkan kedaulatan atas tanah air beserta seluruh kekayaan alamnya. Penguasaan atas bumi, air, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Jauh sebelum Perang Dunia II dan perang kemerdekaan, perusahaan-perusahaan minyak asing telah membangun kilang minyak di beberapa tempat di Indonesia seperti Wonokromo, Pangkalan Berandan, Cepu, Balikpapan, Plaju, dan Sungai Gerong.

Kilang minyak (oil refinery) adalah pabrik/fasilitas industri yang mengolah minyak mentah menjadi produk petroleum yang bisa langsung digunakan maupun produk-produk lain yang menjadi bahan baku bagi industri petrokimia. Produk-produk utama yang dihasilkan dari kilang minyak antara lain minyak bensin (gasoline), minyak diesel, minyak tanah (kerosine). Kilang minyak merupakan fasilitas industri yang sangat kompleks dengan berbagai jenis peralatan proses dan fasilitas pendukungnya. Selain itu, pembangunannya membutuhkan biaya yang sangat besar. Namun pada pelaksanaannya perusahaan atau pabrik ini bisa menjadi pusat keunggulan ekonomi negara.

Bagaimanakah proses dalam kegiatan kilang minyak? Minyak mentah yang baru dipompakan ke luar dari tanah dan belum diproses umumnya tidak begitu bermanfaat. Agar dapat dimanfaatkan secara optimal, minyak mentah tersebut harus diproses terlebih dahulu di dalam kilang minyak. Minyak mentah merupakan campuran yang amat kompleks dan tersusun dari berbagai senyawa hidrokarbon. Di dalam kilang minyak tersebut, minyak mentah akan mengalami sejumlah proses yang akan memurnikan dan mengubah struktur dan komposisinya sehingga diperoleh produk yang bermanfaat.

Ada beberapa perusahaan di Indonesia yang berkaitan dengan operasi kilang minyak ini. Perusahaan tersebut dapat dikategorikan sebagai salah satu pusat keunggulan ekonomi negara kita. Indonesia saat ini mengimpor banyak sekali minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM), pasalnya selain kebutuhan BBM tinggi, produksi minyak dan kapasitas kilang yang dimiliki tidak cukup. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor minyak pada Maret 2014, impor hasil minyak (Bahan Bakar Minyak/BBM) mencapai US$ 2,3 miliar. Angka tersebut naik 11,51% atau US$ 3 juta dibandingkan dengan Februari 2014 yang mencapai US$ 2 miliar. Jumlah kapasitas kilang yang terpasang di Indonesia sendiri hanya mencapai 1 juta barel per hari, sementara kebutuhan BBM di Indonesia diperkirakan mencapai 1,5 juta barel per hari. Beberapa contoh kilang minyak di Indonesia sebagai berikut.
1).  Kilang Pangkalan Brandan
Kilang tersebut milik Pertamina dengan nama Pertamina Unit Pengolahan I Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Kapasitas kilang ini mencapai 5.000 barel per hari, sayangnya kilang ini sudah ditutup sejak awal 2007 karena tidak cukupnya pasokan minyak mentah maupun gas. Apalagi kilang ini sudah sangat tua. Unit pengolahan minyak Pangkalan Brandan memiliki sejarah panjang sebagai pelopor dimulainya eksplorasi minyak di Indonesia. Pangkalan Brandan sudah ada sejak 1883, ketika konsesi pertama pengusahaan minyak diserahkan Sultan Langkat kepada Aeilko J. Zijlker untuk daerah Telaga Said dekat Pangkalan Brandan. Pada tahun 1892, kilang minyak di Pangkalan Brandan yang dibangun Royal Dutch mulai berjalan. Selanjutnya pada 1901 saluran pipa Perlak–Pangkalan Brandan selesai dibangun. Baru pada 1945, lapangan minyak sekitar Pangkalan Brandan diserahkan pihak Jepang atas nama sekutu kepada bangsa Indonesia. Sejarah Pangkalan Brandan yang panjang sempat membuat masyarakat menolak keputusan Pertamina itu.
2).  Kilang Dumai/Sei Pakning di Riau
Kapasitas kilang Dumai mencapai 127.000 barel per hari. Berbagai produk bahan bakar Minyak (BBM) dan Non Bahan Bakar Minyak (NBBM) telah dihasilkan dari kilang Putri Tujuh Dumai–Sungai Pakning dan telah didistribusikan ke berbagai pelosok tanah air dan manca negara. Kilang ini dimiliki oleh Pertamina dengan nama Pertamina Unit Pengolahan II Dumai. Kilang Plaju, Sumatera Selatan. Kilang minyak milik Pertamina ini memiliki kapasitas produksi mencapai 133.000 barel per hari. Kilang ini terintegrasi dengan kilang Petrokimia, dan memproduksi produk-produk Petrokimia yaitu Purified Terapthalic Acid (PTA) dan Paraxylene.
Kilang Cilacap
Unit Pengolahan IV Cilacap merupakan salah satu unit pengolahan di tanah air, yang memiliki kapasitas produksi terbesar yakni 348.000 barrel/hari, dan terlengkap fasilitasnya. Kilang ini bernilai strategis karena memasok 34% kebutuhan BBM nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa. Selain itu kilang ini merupakan satu-satunya kilang di tanah air yang memproduksi aspal dan base oil untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur di tanah air.
4).  Kilang Balikpapan
Kilang yang berada di Kalimantan Timur memiliki kapasitas produsi sebanyak 260.000 barel per hari. Kilang minyak ini terletak di tepi teluk Balikpapan, meliputi areal seluas 2,5 km persegi. Kilang minyak ini terdiri dari unit kilang minyak Balikpapan 1 dan unit kilang minyak Balikpapan 2. Tugas kilang minyak Balikpapan mengolah minyak mentah menjadi produk- produk yang siap dipasarkan yaitu BBM dan non BBM.

5).  Kilang Kasim
Kilang BBM Kasim dibangun diatas areal seluas kurang lebih 80 hektare. dan terletak di desa Malabam kecamatan Seget kabupaten Sorong, Papua bersebelahan dengan Kasim Marine Terminal (KMT) Petro China, kurang lebih 90 km sebelah selatan kota Sorong. Kilang tersebut mulai beroperasi sejak Juli 1997 sampai saat ini. Kilang BBM Kasim mengolah crude lokal produksi daerah kepala burung Papua. Lokasi Kilang BBM ini dipilih di sekitar area Petro China dengan dasar pertimbangan sebagai berikut
a). Menghemat biaya transportasi karena dekat dengan sumber bahan baku (crude) dan pasar.
b). Mengurangi biaya investasi dengan memanfaatkan beberapa fasilitas yang tersedia diarea petro China antara lain dermaga, akses jalan, dan tanki.
c). Tersedianya area dengan luas yang cukup untuk pengembangan kilang BBM Kasim pada waktu yang akan datang
d).  Lokasi kilang di tengah hutan (jauh dari pemukiman penduduk).
Kilang BBM Kasim mempunyai kapasitas 10.000 barrel/hari, dirancang untuk mengolah crude (minyak mentah), walio (60%), dan Salawati (40%). Dari total produksi BBM RU VII dapat memberi kontribusi sekitar 15% dari total kebutuhan MALIRJA (Maluku dan Irian Jaya).

Kilang Balongan
Kilang ini merupakan kilang paling terakhir dibangun Pertamina dari tujuh kilang yang dimiliki Pertamina. RU VI Balongan mulai beroperasi sejak 1994. Kilang ini berlokasi di Indramayu (Jawa Barat) sekitar ±200 km arah timur Jakarta, dengan wilayah operasi di Balongan, Mundu dan Salam Darma. Bahan baku yang diolah di Kilang RU VI Balongan adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Propinsi Riau. Kilang ini memproduksi seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosine (Minyak Tanah), LPG, Propylene. Pertamina RU VI mempunyai kontribusi yang besar dalam menghasilkan pendapatan baik bagi PT Pertamina maupun bagi negara. Selain itu RU VI Balongan mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia.
7).  Kilang Cepu
Pada tanggal 5 Oktober 1945 berdasarkan maklumat Menteri Kemakmuran nomor 5, daerah perminyakan Cepu secara resmi menjadi perusahaan Tambang Minyak Negara. Tugasnya menjamin pengadaan BBM untuk rakyat dan pertahanan di Jawa. PTMN Cepu adalah salah satu perusahaan yang dapat membantu pemerintah dalam hal BBM yang banyak sekali manfaatnya bagi angkatan perang. Kilang minyak Cepu ditopang 6 lapangan minyak yaitu Kawenangan, Nglondo, Ledok, Semanggi, Tapen, dan Tambakrejo.

a. Batik Indonesia
Batik merupakan salah satu hasil ekonomi kreatif yang dikembangkan Indonesia sejak dulu. Beberapa wilayah di Indonesia menghasilkan  kain batik berdasarkan ciri khas dari masing-masing daerah. Batik yang terkenal di Indonesia berasal dari Surakarta, Yogyakarta, dan Pekalongan. Corak batik dari masing-masing daerah tidaklah sama tergantung dari kebudayaan daerah tersebut. Batik merupakan salah satu keunggulan ekonomi yang dimiliki oleh Indonesia yang mampu menembus pasar internasional dengan ciri khas tertentu.
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia. Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khsusus dengan menuliskan atau menggerakkan malam pada kain itu. Kemudian pengolahannya diproses dengan tertentu yang memiliki kekhasan batik Indonesia secara teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya
yang terkait. UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi sejak tanggal 2 Oktober 2009. Dilihat dari tekniknya batik dibagi menjadi tiga sebagai berikut:
1). Batik tulis, merupakan kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang menggunakan tangan. Satu kain batik dapat dihasilkan dengan waktu kurang lebih 2–3 bulan
2). Batik cap, adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang dibentuk dengan cap (biasanya terbuat dari tembaga). Butuh waktu 2–3 hari untuk pembuatan batik ini.
3). Batik lukis, adalah proses pembuatan batik dengan cara melukis pada kain putih. Pewarnaan pada batik tulis biasanya menggunakan serat-serat alami.
Gambar 3.8. Motif Batik Hasil Kreativitas Daerah

Perhatikan gambar 3.8! Mengapa batik bisa menjadi pusat keunggulan ekonomi? Batik berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan ciri khasnya sendiri-sendiri. Selain itu batik mempunyai corak yang bermacam-macam menurut daerah asalnya. Batik pantas menjadi salah satu keunggulan bangsa, cagar budaya dan cagar usaha yang bernilai sangat tinggi. Dari situlah banyak pihak yang kemudian terdorong untuk membangun pusat-pusat batik baik pusat produksi ataupun pusat penjualan. Melalui pusat batik nusantara semancam ini memudahkan para pedagang ataupun pengrajin dalam memasarkan hasil produksinya. Usaha tersebut juga sebagai cara agar batik sebagai salah satu pusat keunggulan ekonomi di Indonesia lebih banyak diperhatikan lagi.
Untuk membantu mengamankan motif batik Departemen Perindustrian mendokumentasikan 2.788 motif batik dan tenun tradisional agar tidak dicuri oleh negara lain. Bagaimana solusi lain dari pemerintah agar mendongkrak
batik secara ekonomi? Saat ini pemerintah sudah mulai mewajibkan para pegawai pemerintahan untuk mengenakan batik pada hari tertentu, para siswa di berbagai sekolah juga sudah banyak yang diwajibkan untuk memakai batik, dan sebagainya. Kebijakan ini tentunya akan menguntungkan para perajin dan pusat ekonomi kreatif batik lebih banyak memproduksi batik mereka.

Pengaruh Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi
Pusat keunggulan ekonomi di Indonesia berpengaruh besar dalam berbagai bidang kehidupan. Pengaruh yang ditimbulkan tersebut dapat bersifat positif dan negatif.
a. Migrasi Penduduk
Perbedaan karakteristik ruang dan sumber daya yang dimiliki pada berbagai negara menyebabkan setiap negara memiliki keunggulan ekonomi yang mendorong untuk melakukan mobilitas penduduk. Pergerakan tersebut mencakup pula pergerakan sumber daya berupa barang atau komoditas antarnegara. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya. Mereka melakukan mobilitas untuk memperoleh sesuatu yang tidak tersedia di daerah asalnya. Alasan tersebut sangat beragam tetapi umumnya karena alasan ekonomi. Mobilitas penduduk ada yang bersifat sementara dan ada pula yang bersifat permanen. Mobilitas penduduk yang sifatnya sementara dapat dibedakan menjadi komutasi dan sirkulasi. Mobilitas penduduk yang sifatnya menetap atau permanen disebut migrasi.
Migrasi penduduk dapat dibedakan menjadi migrasi internal dan internasional. Migrasi internal adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya dalam satu negara. Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk antarnegara. Migrasi internal yang terjadi di Indonesia dapat dibedakan menjadi urbanisasi dan transmigrasi. Pusat keunggulan ekonomi yang ada di Indonesia dapat berpengaruh terhadap perpindahan penduduk atau migrasi. Penduduk akan melakukan perpindahan ke wilayah yang mendekati pusat keunggulan tersebut.
Sebagai contoh keberadaan PT Freeport memengaruhi kehidupan dan migrasi penduduk di Papua. Misalnya, sebelum 1967 wilayah Timika adalah hutan belantara. Pada awal Freeport mulai beroperasi, penduduk yang hidupnya berpencar-pencar mulai masuk ke wilayah sekitar tambang Freeport sehingga pertumbuhan penduduk di Timika meningkat. Tahun 1970 pemerintah dan Freeport secara bersama-sama membangun rumah-rumah penduduk yang layak di jalan Kamuki. Kemudian dibangun juga perumahan penduduk di sekitar selatan Bandar Udara yang sekarang menjadi Kota Timika.
b. Transportasi
Dalam kegiatan transportasi keberadaan pusat keunggulan ekonomi juga membawa pengaruh besar. Mobilitas penduduk dalam  suatu  negara atau antarnegara tidak dapat dilakukan tanpa adanya sarana dan prasarana transportasiyangmemadai. Untukmendukungmobilitaspendudukantarnegara
pemerintah membangun sarana jalan, bandara, pelabuhan, kapal laut, dan pesawat. Dengan tersedianya sarana tersebut, interaksi sosial, budaya, ekonomi antarpenduduk negara di dunia ini dapat berjalan dengan baik. Jaringan jalan sangat penting dalam mendukung aktivitas sosial ekonomi penduduk. Sarana perhubungan lainnya yang dikembangkan oleh masing-masing negara adalah sarana transportasi laut. Agar interaksi antarnegara berjalan dengan baik, maka pemerintah Indonesia terus meningkatkan prasarana transportasi lautnya.
Gambar 3. 9. Sarana Transportasi Laut

Kapal laut memiliki keunggulan dibandingkan dengan pesawat dari segi jumlah penumpang dan barang yang mampu diangkutnya. Bahkan, untuk mengangkut barang dalam jumlah besar, misalnya bahan tambang dan mobil, maka kapal laut menjadi pilihan satu-satunya. Sarana transportasi berikutnya adalah transportasi udara. Transportasi udara semakin menjadi pilihan masyarakat Indonesia, terutama kelompok masyarakat menengah ke atas. Sarana transportasi tersebut memiliki keunggulan dalam hal kecepatan. Namun, kelemahannya adalah harga tiket yang belum terjangkau oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Pemerintah berupaya membangun sarana prasarana transportasi udara dengan membangun bandara di sejumlah daerah. Pesawat juga terus ditingkatkan jumlah dan kualitasnya sesuai kebutuhan dengan mengikutsertakan pihak swasta.
Sumber: http://jelajahbelitung.com/wp-content/uploads/2012/09/Pesawat-Garuda- Buka-Rute-Jakarta-Tanjungpandan-Belitung-Tahun-Depan.jpg
Gambar 3.10. Sarana Transportasi Udara

Pemanfaatan sarana transportasi udara tidak hanya untuk mengangkut penumpang tetapi juga barang dengan jumlah terbatas. Transportasi udara sangat membantu mobilitas penduduk antarnegara. Dengan keunggulan kecepatan mencapai daerah tujuan, maka interaksi antarnegara semakin mudah dan cepat. Kegiatan ekonomi semakin berkembang di berbagai negara dan interaksi sosial antarnegara menjadi semakin sering dilakukan. Sebagai contoh jalan dan infrastruktur dibangun sebagai sarana pendistribusian dari bahan baku atau hasil dari PT Freeport. Di Papua sendiri setelah ada PT Freeport, pada tahun 1971 Freeport membangun Bandar Udara Timika dan pusat perbekalan, kemudian juga membangun jalan-jalan utama sebagai akses ke tambang dan juga jalan-jalan di daerah terpencil sebagai akses ke desa- desa. Tahun 1972, Presiden Soeharto menamakan kota yang dibangun secara bertahap oleh Freeport tersebut dengan nama Tembagapura.

a. Lembaga Sosial Ekonomi
Di masa globalisasi sekarang ini, bangsa Indonesia sedang mengalami sebuah perubahan yang besar di berbagai sektor. Ini dibuktikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat. Dengan kemajuan teknologi dan informasi seperti televisi, komputer, internet, serta media cetak dan elektronik mengakibatkan masyarakat Indonesia dapat dengan mudah mengakses informasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Lembaga

sosial adalah keseluruhan dari sistem norma yang terbentuk berdasarkan tujuan dan fungsi tertentu dalam masyarakat. Dapat juga dikatakan bahwa lembaga sosial merupakan himpunan norma segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat.
Dalam masyarakat Indonesia yang heterogen terdapat berbagai jenis lembaga sosial di mana satu sama lain saling berhubungan dan saling melengkapidalammemenuhikebutuhanmasyarakatnya. Masyarakat Indonesia merupakan satu kesatuan dari struktur yang terdapat dalam masyarakat, yang terdiri atas berbagai macam lembaga sosial, stratifikasi sosial, nilai dan norma sosial, serta kelompok-kelompok sosial. Di dalam kehidupan masyarakat akan terlihat berbagai macam lembaga sosial yang ada, seperti lembaga pendidikan, keluarga, politik, dan ekonomi. Hubungan antara lembaga sosial dalam masyarakat tidak selalu sejalan dan serasi. Ketidakcocokan antara berbagai lembaga sosial dapat kita lihat dalam kehidupan masyarakat.
Lembaga ekonomi bagian dari lembaga sosial yang mengatur tata hubungan antarindividu yang menyangkut pemenuhan kebutuhan pokok manusia. Lembaga ekonomi ialah lembaga yang mempunyai kegiatan bidang ekonomi demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Keberadaan pusat keunggulan ekonomi juga berkaitan dengan bermunculannya lembaga sosial ekonomi. Sebagai contoh sumbangan yang diberikan oleh PT Freeport Indonesia untuk masyarakat Papua, terutama warga yang ada di sekitar area pertambangan perusahaan itu di Kabupaten Mimika luar biasa. Salah satunya sekolah yang mendidik anak-anak asli Suku Amungme dan Kamoro dari berbagai daerah di pedalaman itu dibangun oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK), sebuah lembaga nirlaba yang mengelola dana kemitraan dari PT Freeport.
a. Pendidikan
Globalisasi di bidang ekonomi akan mempengaruhi pendidikan penduduk suatu negara. Pendidikan bagian terpenting dari pembangunan nasional. Sumber daya manusia yang berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional terutama untuk perkembangan ekonomi. Setiap negara berusaha meningkatkan kualitas pendidikan agar menghasilkan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, dan mampu bersaing di tingkat internasional. Keunggulan pusat-pusat ekonomi membutuhkan tenaga-tenaga ahli dan terampil. Sebagai contoh Freeport menetapkan kuota posisi di berbagai departemen untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja oleh lulusan baru dari perguruan tinggi bereputasi, baik di dalam maupun luar negeri yang memiliki potensi  dan  berkualifikasi  untuk  nantinya  dapat  bekerja  di  departemen-
departemen terkait dalam jangka waktu tertentu. Pada tahun 2003 dibangun Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) untuk memberikan kesempatan mengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap maupun perilaku yang profesional di bidang operasi dan penunjangnya. Program magang 3 tahun dengan 4 bulan masa belajar off job dan 8 bulan on job. IPN mengikuti standar nasional dan peraturan dari ESDM serta standar internasional lainnya.
a. Pekerjaan
Dengan tumbuhnya pusat-pusat keunggulan ekonomi maka berdampak bertambahnya produksi barang dalam negeri meningkat apabila pusat keunggulan tersebut mampu menarik minat pasar luar negeri. Kenaikan jumlah produksi tersebut berakibat pada bertambahnya kebutuhan tenaga kerja, sehingga akan memperluas lapangan kerja.

Sebagai contoh kebijakan Freeport adalah untuk memberikan kesempatan bekerja yang sama kepada seluruh masyarakat Indonesia. Pada tahun 2012 PT Freeport Indonesia mempekerjakan lebih dari 11.700 karyawan langsung dan lebih dari 12.400 karyawan kontraktor. Jumlah karyawan langsung Freeport: 64,04% Non Papua, 34,63% Papua, dan 1,33% asing. Jumlah karyawan Freeport ditambah Perusahaan mitra dan kontraktor, termasuk Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) 97,8% Indonesia, 2,20% Asing. Sejak tahun 1996 perusahaan telah menggandakan jumlah karyawan Papua.

Dalam 10 tahun, jumlah karyawan Papua di tingkat staf meningkat 4 kali lipat, jumlah staf karyawan Papua di tingkat supervisor 6 kali lipat. Karyawan Papua memegang fungsi strategis manajemen di Freeport 5 Vice President dan 36 Jajaran Manajerial. Meningkatkan karyawan staf wanita di Freeport dan kontraktor 12% tahun 2003 dan meningkat menjadi 13,5% pada 2012. Freeport berupaya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan kami menjadikan Keselamatan sebagai budaya dalam organisasi Freeport. PT ini memiliki satu catatan terbaik dalam industri sumber daya alam, tapi yang terpenting bagi Freeport adalah tidak terjadinya kecelakaan.

Pada tahun 2012 PT Freeport Indonesia mempekerjakan lebih dari 11.700 karyawan langsung dan lebih dari 12.400 karyawan kontraktor. Jumlah karyawan langsung Freeport 64,04% Non Papua, 34,63% Papua, dan 1,33% Asing. Kebijakan Freeport Indonesia adalah untuk terus mempekerjakan lebih banyak pegawai yang berasal dari Papua. Freeport Indonesia mendirikan Institut Pertambangan Nemangkawi, sebuah sekolah tinggi untuk mempersiapkan tenaga-tenaga kerja asal Papua yang terampil untuk bekerja di area perusahaan. Sekolah itu telah mendidik dan melatih ribuan pemuda asli Papua dimana saat ini mereka telah bekerja di PT Freeport maupun berbagai perusahaan kontraktor serta privatisasinya.

No comments:

Post a Comment