Karakteristik Negara ASEAN


Pertemuan Ke-4
Kamis, 06 Agustus 2020


NEGARA INDONESIA




Nama resmi               : Indonesia
Ibu kota                    : Jakarta
Pemerintahan             : Republik
Kepala Negara          : Presiden Kepala pemerintahan : Presiden
Bahasa utama            : Bahasa Indonesia
Agama utama            :  Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Katolik, dan Konghuchu
Suku bangsa              : Dari hasil sensus 2010, jumlah suku bangsa ± 1.128 jiwa. Beberapa contoh suku 
                                   bangsa: Jawa, Sunda, Batak, Bugis, Sasak, Ambon, Asmat, Madura, dan lain-lain.
Penduduk                  : 255,7 juta jiwa tahun 2015
Mata uang                 : Rupiah
Hari Kemerdekaan    :  17 Agustus 1945
Lagu Kebangsaan      : Indonesia Raya
Maskapai penerbangan : Garuda Indonesia Airlines (GIA)
Bandar udara              : Soekarno-Hatta di Tangerang, Kualanamu di Medan, Adi Sumarno di Solo, 
                                    Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali, Bandar Udara Sultan Hasanudin di 
                                     Makassar, dan lain-lain.

Catatan:
1)         Mengalami penjajahan bangsa-bangsa Barat seperti Inggris, Portugis, Spanyol, dan Belanda. Belanda merupakan negara paling lama menjajah Indonesia. Jepang menjajah Indonesia tahun 1942–1945.
2)         Antara tahun 1942–1945, Indonesia dijajah Jepang sebelum memproklamasikan kemerdekaan.
3)         Sejak merdeka tahun 1945–sekarang, mengalami beberapa kali perubahan konstitusi (hukum dasar), yaitu UUD 1945 (1945–1949), Konstitusi RIS (1949–1950), UUDS 1950 (1950–1959) dan kembali ke UUD 1945 setelah dekrit presiden 1959. Adapun UUD 1945 telah diamandemen sebanyak 4 kali, yaitu amandemen I (Perubahan I) pada tahun 1999, Amandemen II pada tahun 2000, Amandemen III pada tahun 2001, dan Amandemen IV pada tahun 2002.
4)         Presiden pertama: Ir. Soekarno.
5)         Presiden ketujuh (berdasarkan hasil pemilu tahun 2014): Ir. Joko Widodo (Jokowi).
6)         Istana kepresidenan: Istana Negara atau Istana Merdeka.


2)        Keadaan Alam
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Data dari Badan Informasi Geospasial (BIG)
pada peta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menunjukkan bahwa jumlah pulau mencapai
13.466, luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2.

a)        Letak dan Batas
Indonesia terletak di antara 95o BT–141o BT dan antara 6o LU–11o LS dan persilangan dua
benua dan dua samudra. Secara geologis, Indonesia merupakan daerah pertemuan antara dua
deretan pegunungan, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Selain itu, Indonesia juga
merupakan pertemuan antara lempeng Asia, Indo-Australia, dan lempeng dasar Samudra
Pasifik. Akibatnya, Indonesia dikelompokkan sebagai daerah yang labil, memiliki banyak gunung
berapi, dan sering terjadi gempa bumi, baik gempa tektonik maupun vulkanik.

a)        Iklim
Indonesia beriklim tropis karena terletak di antara dua garis balik (23½o LU – 23½o LS).

c)        Bentang Alam
Permukaan bumi memiliki perbedaan ketinggian secara vertikal yang disebut relief. Indonesia
memiliki relief yang beraneka ragam bentuknya. Beberapa relief daratan di Indonesia antara lain

        (1)      Pegunungan
Indonesia memiliki dua deretan pegunungan besar, yaitu Sirkum Pasifik, melalui Sulawesi, Maluku, Irian, dan Halmahera. Sirkum Mediterania, yang meliputi dua jalur/busur, yaitu busur dalam yang bersifat vulkanis dan busur luar yang nonvulkanis. Busur dalam melalui Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Solor, Alor, Weter, Damar, Nila, Serua, Manuk, Kepulauan Banda, dan berakhir di Pulau Ambon. Adapun busur luar melalui Pulau Simelue, Pulau Nias, Pulau Batu, Pulau Mentawai, Pulau Enggano, tenggelam di sebelah selatan Pulau Jawa, Pulau Sawu, Pulau Roti, Pulau Timor, Kepulauan Leti, Sermata, Pepulauan Barbar, Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Watubela, Kepulauan Laut Seram, Manipa, Baru, dan Pulau-pulau kecil sekitarnya. Kepulauan Maluku merupakan daerah yang labil karena merupakan pertemuan dua sirkum tersebut, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.
Puncak tertinggi dari keseluruhan relief di Indonesia ada di Puncak Cartenz, yang ada di Gunung Jaya Wijaya di Papua, dengan ketinggian 4.484 meter dari permukaan air laut (mdpal).
(2)      Dataran Tinggi
Beberapa dataran tinggi di Indonesia yang terkenal, antara lain dataran tinggi Dieng, dataran tinggi Magelang, Malang, dan dataran tinggi Bandung. Dataran tinggi ini disebut juga Plato atau Plateau.
(3)     Dataran Rendah
Dataran rendah adalah bagian permukaan bumi yang tanahnya hampir rata. Ketinggiannya 0–200 meter dari permukaan air laut (mdpal). Dataran rendah juga banyak dijumpai di daerah aliran sungai. Contoh dataran rendah di Indonesia adalah dataran rendah di Sumatra bagian timur dan Jawa Barat bagian utara.
(4)      Peneplain
Daerah yang semula berelief kasar namun karena adanya proses perombakan batuan/lapisan atas permukaan bumi oleh tenaga dari luar bumi (eksogen) yang berlangsung lama sehingga bentang alam sisanya (denudasi) berubah menjadi relatif datar disebut peneplain. Sisa-sisa permukaan bumi hasil erosi yang berbentuk batuan yang menonjol yang disebut monadnock; ditemukan di beberapa tempat antara lain di Pulau Bangka dan Belitung. 
(5)      Depresi
Depresi adalah bagian permukaan bumi yang mengalami penurunan. Bentuk depresi yang memanjang disebut slenk, sedangkan bentuk depresi yang membulat disebut basin. Contoh depresi di daratan Indonesia adalah depresi Serayu yang memanjang dari Cilacap–Purwokerto–Wonosobo dan depresi Lembah Semangkok yang memanjang dari utara Pulau Sumatra hingga selatan Pulau Sumatra.
Beberapa contoh relief dasar laut di Indonesia adalah sebagai berikut:
(a)       Palung Laut. Contohnya palung laut Mindanau dan palung laut Kai.
(b)       Lubuk Laut. Contohnya Lubuk laut Sulu dan Lubuk Laut Banda.
(c)        Punggung Laut. Contohnya Punggung Laut Siboga, Snelius.
(d)       Gunung Laut. Contoh: Krakatau.
(e)        Ambang Laut. Contohnya Ambang laut Sulu, Gibraltar.
(f)         Dangkalan (shelf). Contohnya Laut Jawa, Laut Arafuru.

(d)      Keadaan Perairan
Perairan merupakan bagian terbesar dari luas wilayah Indonesia, yang meliputi laut, sungai, danau, dan air tanah. Laut Indonesia kaya dengan berbagai jenis ikan dan hasil laut lainnya. Berbagai jenis ikan tersebut banyak dijumpai pada laut transgresi dengan kedalaman kurang dari 200 meter. Letak laut transgresi ini meliputi bagian barat (paparan Sunda) Indonesia dan bagian timur (paparan Sahul). Hasil laut seperti teripang dan mutiara banyak dijumpai pada laut bagian tengah sebagai hasil proses ingresi.
Secara umum, sumber air sungai-sungai Indonesia berasal dari air hujan sehingga disebut sungai hujan atau sungai periodik. Pada beberapa sungai lain, sumber airnya berasal dari salju (gletser) dan air hujan yang disebut hujan episodik, seperti Sungai Memberamo dan Sungai Digul di Papua. Kedua jenis sungai di Indonesia tersebut mempunyai tingkat kemungkinan erosi yang tinggi. Beberapa sungai di pulau-pulau besar seperti Sumatra dan Kalimantan dapat dilayari dengan alat transportasi air, seperti perahu, speed boat, dan kapal. Contoh: Sungai Musi di Sumatra, dan Sungai Barito di Kalimantan.
Danau di Indonesia pada umumnya menjadi tempat penampungan air. Selain itu, digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik, tempat rekreasi, irigasi, dan perikanan darat. Berikut ini sepuluh danau terluas di Indonesia.

No.
Nama Danau
Letak Danau
Luas Danau (Ha)
1.
Danau Toba
Sumatra Utara
107.216
2.
Danau Towuti
Sulawesi Selatan
59.840
3.
Danau Sentani
Irian Jaya
34.375
4.
Danau Poso
Sulawesi Tengah
34.280
5.
Danau Matana
Sulawesi Selatan
16.640
6.
Danau Ranau
Sumatra Barat
12.528
7.
Danau Laut Tawar
Aceh
10.937
8.
Danau Singkarak
Sumatra Barat
10.176
9.
Danau Maninjau
Suamatra Barat
9.980
10.
Danau Tempe
Sumatra Selatan
9.406

 3)        Penduduk
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 adalah 255,7 juta jiwa. Pada tahun 2015 ini, rata-rata tingkat kepadatannya mencapai 475 jiwa/km² dengan tingkat pertumbuhan -0,1% per tahun. Penurunan ini tidak terlepas dari suksesnya program keluarga berencana (KB) yang dicanangkan pemerintah. Sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa, disusul Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Kepadatan yang tidak merata, penyebaran yang timpang, komposisi penduduk yang sebagian besar berusia muda, terbatasnya lapangan pekerjaan, kurangnya penguasaan teknologi, dan jumlah penduduk yang besar menjadi masalah kependudukan di Indonesia.
Lapangan kerja yang dianggap semakin sedikit dan tingkat persaingan yang tinggi mengakibatkan banyak dari penduduk Indonesia yang mengadu nasib ke negara-negara lain, seperti Malaysia, kawasan Timur Tengah, Korea, dan Singapura. Etnis Jawa merupakan suku bangsa dengan penduduk paling banyak (± 45%)
di Indonesia. Hampir di setiap pulau ditemukan orang-orang keturunan Jawa. Berikutnya adalah suku Sunda (8%), suku Madura (7%), dan sisanya suku bangsa lain. Dalam berinteraksi, rakyat Indonesia menggunakan bahasa Indonesia yang berakar dari bahasa Melayu sebagai bahasa resmi. Bahasa keseharian setiap suku bangsa menggunakan bahasa sukunya masing-masing (bahasa ibu). Sebagian besar rakyat Indonesia memeluk agama Islam, yaitu 88% dari jumlah penduduk.

4) Perekonomian
Laporan perkembangan ekonomi dunia dari IMF (International Monetary Fund) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4% pada tahun 2013. Pertumbuhan ini mengalami fluktuasi setiap tahun karena faktor ekonomi dunia atau karena sensitifnya respons pasar atas kebijakan ekonomi. Contohnya, pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat mengakibatkan turunnya harga-harga sejumlah komoditas Indonesia dan memperkecil peluang- peluang baru. Akan tetapi, pertumbuhan yang mengecil ini dapat berbalik arah jika investasi di negeri kita semakin ditingkatkan, termasuk juga iklim investasinya.
Ekspor utama Indonesia mengandalkan sektor minyak dan gas (migas) serta hasil sumber daya alam berupa bahan-bahan mentah, seperti hasil hutan (kayu, rotan, karet dan lain-lain), tekstil, serta hasil pertanian dan perikanan (beras, udang, dan hasil laut). Adapun impor utamanya berupa perkakas industri, farmasi dan kimia, barang-barang elektronik, dan otomotif.

5) Sumber Daya Alam
Sumber daya alam Indonesia terutama berupa hasil tambang, pertanian, dan bahan baku industri. Hasil Tambang utama: minyak bumi di Pulau Sumatra (Aceh, Riau, dan Muara Enim) dan di Pulau Jawa (Cepu dan Surabaya); batu bara di Pulau Kalimantan; timah di Pulau Bangka, Singkep, dan Riau Daratan; bijih emas di Papua; serta bijih besi di Cilacap, Lampung, dan Derawan; intan di Martapura (Kalimantan Selatan).
Adapun hasil pertaniannya berupa padi, jagung, kelapa, tebu, pisang, abaca (sisal/serat), tembakau, nanas, dan ikan.

6) Kerja Sama
Kerja sama yang dilakukan oleh Indonesia berlangsung secara bilateral, regional, dan multilateral. Kerja sama bilateral atau kerja sama dengan satu negara lain pada umumnya menitikberatkan pada sektor ekonomi berupa ekspor dan impor. Contohnya, Indonesia mengekspor hasil hutan seperti kayu dan bahan-bahan tambang ke Jepang, sementara Jepang mengekspor barang-barang elektronik dan otomotif ke Indonesia.
Kerja sama dalam satu kawasan (regional) dengan negara lain dalam suatu wadah organisasi terlihat melalui ASEAN dan APEC. Kerja sama Indonesia dalam ASEAN meliputi berbagai bidang sesuai latar belakang ketika lima negara menyatakan untuk membentuk organisasi ASEAN, seperti ekonomi, budaya, pertahanan, dan sosial.
Kerja sama di bidang ekonomi negara-negara kawasan Asia Tenggara meliputi perdagangan ekspor-impor barang-barang mentah serta barang jadi, pengelolaan tanaman pangan dan hutan, pendirian pabrik bersama, pengiriman tenaga kerja, dan masih banyak lagi. ASEAN juga mendirikan pabrik pupuk urea di Indonesia (di Aceh) sebagai bentuk proyek industri bersama.
Agar terjaga stabilitas kawasan dilakukan kerja sama politik dan keamanan yang dimulai sejak pertemuan para menteri luar negeri negara anggota ASEAN di Kuala Lumpur tanggal 27 November 1971. Dalam pertemuan tersebut dideklarasikan Asia Tenggara sebagai kawasan yang damai, bebas, dan netral, atau biasa dikenal dengan ZOPFAN (Zone of Peace, Freedom, and Neutrality). Salah satu contoh kerja sama pertahanan keamanan ini yaitu mengadakan perjanjian ekstradisi (penyerahan pelarian yang tertangkap kepada negara asal) antarnegara anggota ASEAN dan kesepakatan kawasan bebas senjata nuklir.
Kerja sama Indonesia di negara-negara ASEAN dalam bidang sosial dan budaya yaitu melalui promosi pariwisata. Contoh: Bali yang dijadikan wisata unggulan menyajikan keindahan panorama, budaya (seperti tari Kecak dan Pendet), dan wisata kuliner. Selain itu, Indonesia mengekspor kerajinan seni ukir kayu, seperti kerajinan mebel dari Jepara ke beberapa negara di Asia Tenggara seperti Thailand, dan Malaysia dan lainnya. Sejak tahun 2009, United Nation Educational Scientific and Cultural Organzation (UNESCO) mengukuhkan batik sebagai world haritage atau warisan budaya dunia, yang membuat batik terkenal di mancanegara khususnya di Asia Tenggara.
Kerja sama antara Indonesia dan berbagai negara dilakukan dengan organisasi internasional yang terdiri atas beberapa negara. Contoh: selain di kawasan regional, ada juga kerja sama dalam organisasi-organisasi lain, seperti OPEC, Gerakan Non Blok (GNB) dan PBB.

No comments:

Post a Comment