Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis antara kekuatan yang menambah dan kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Ada Angka kelahiran penduduk paling beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan penduduk, yakni kelahiran, kematian, dan migrasi. Kelahiran dan kematian disebut faktor alami, sedangkan migrasi disebut faktor nonalami. Kelahiran bersifat menambah, sedangkan kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. Migrasi yang bersifat menambah disebut migrasi masuk (imigrasi), sedangkan migrasi yang bersifat mengurangi disebut migrasi keluar (emigrasi).
Tingkat pertumbuhan penduduk di negara kita termasuk kategori sedang. Pada periode 2010-2014, angka pertumbuhannya mencapai 1,40% per tahun. Untuk menurunkan tingkat pertumbuhan yang tinggi ini, pemerintah Indonesia melaksanakan program Keluarga Berencana. Dengan program Keluarga Berencana, penduduk Indonesia telah mengalami penurunan dari yang awalnya 2,31% pada periode 1971-1980 menjadi 1,49% pada periode 1990-2000.
Struktur penduduk Indonesia lebih banyak pada penduduk usia muda, hal ini sebagai akibat dari masih tingginya tingkat kelahiran. Persentase penduduk 0 - 14 tahun pada tahun 1980 mencapai 40,3% dan pada tahun 1985 sedikit turun menjadi 39,%. Penduduk usia muda ini pada tahun 2000 diperkirakan turun lagi menjadi 37,7% dan 34,%. Pertumbuhan penduduk sangat banyak, yaitu nomor empat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan beberapa hal berikut ini.
- Pertumbuhan penduduk usia muda yang cepat menyebabkan tingginya angka pengangguran.
- Persebaran penduduk tidak merata.
- Komposisi penduduk kurang menguntungkan karena banyaknya penduduk usia muda yang belum produktif sehingga beban ketergantungan tinggi.
- Arus urbanisasi tinggi, sebab kota lebih banyak menyediakan lapangan kerja.
- Menurunnya kualitas dan tingkat kesejahteraan penduduk.
Pemerintah Indonesia telah berusaha keras untuk meningkatkan mutu pendidikan penduduk melalui berbagai program pemerintah di bidang pendidikan, seperti program beasiswa, adanya bantuan operasional sekolah (BOS), program wajib belajar, dan sebagainya. Walaupun demikian, karena banyaknya hambatan yang dialami, maka hingga saat ini tingkat pendidikan bangsa Indonesia masih tergolong rendah.
Selain itu, tingkat kesehatan juga merupakan salah satu penentu dari kualitas penduduk. Tingkat kesehatan penduduk merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan pembangunan. Tingkat kesehatan suatu negara dapat dilihat dari besarnya angka kematian bayi dan usia harapan hidup penduduknya. Hal ini terlihat dari tingginya angka kematian bayi dan angka harapan hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara maju.
Mata pencaharian merupakan
salah satu dari beberapa tolok ukur kualitas penduduk. Akibat
pertambahan penduduk yang tinggi, maka jumlah angkatan kerja tidak seharusnya terserap.
Bahkan semakin ketatnya persaingan
tenaga kerja, maka angkatan kerja muda yang merupakan tenaga kerja kurang produktif pun ikut bersaing. Hal ini kurang menguntungkan usaha pembangunan secara nasional
karena golongan muda kurang produktif
tersebut merupakan beban. Masalah tenaga kerja dan kesempatan kerja merupakan masalah yang harus ditangani
secara serius karena
sangat peka terhadap ketahanan
nasional. Mayoritas
penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani,
berbeda dengan di negara maju yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya
berada di sektor Industri.
Sumber : Buku Siswa Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) Kelas VII BSE Edisi Revisi 2016
No comments:
Post a Comment